Wednesday, July 31, 2013

Tiga Minggu Berpuasa

Puji syukur ke hadirat Ilahi Robbi, salam dan shalawat kami haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga. Tiga minggu sudah kita menjalankan ibadah puasa di bulan suci, bulan penuh rahmat, bulan Ramadhan. Semoga ibadah-ibadah kita selama kita berpuasa diterima oleh Allah SWT. Aamiin.

Tiga minggu pula Farras berpuasa, masih full, belum batal (semoga sampai akhir Ramadhan masih bisa terus berpuasa). Masih seperti pada minggu kedua berpuasa, sholat lima waktu tidak pernah dilewati, begitu juga dengan sholat Tarawih, masih dijalankan dengan konsisten. Alhamdulillah... masih tetap Istiqomah. Tak henti-hentinya saya dan suami bersyukur.

Yang beda sekarang, kalau dibangunkan untuk sahur, minta digendong menuju kamar mandi :). Kalau di minggu pertama Farras membangunkan kami untuk sahur, tapi di minggu ketiga ini, Farras harus dibangunkan untuk sahur, dan minta digendong ^_^

"Kalau Farras bisa berpuasa penuh selama satu bulan, ketika malam Takbiran, akan terasa sesuatu yang berbeda di hati kita, sesuatu yang 'wah', sesuatu kemenangan, nanti Farras akan rasakan sendiri, bagaimana sesuatu yang 'wah' itu." Saya menyemangati Farras, walaupun saya tahu semangat Farras dalam berpuasa tidak melemah. Pinternya lagi nih si kakak Farras, tidak minta baju baru untuk Lebaran. Pernah sekali Farras bilang, " Bu, Farras beli baju Lebaran sih.." Tapi saya tidak menggubrisnya hehehe... Lebaran kan, tidak harus identik dengan baju baru. Saya cuma bilang, "Baju Farras masih banyak yang bagus-bagus, gak perlu beli lagi, pake aja yang ada ya..." Dan Farras pun mengerti.

Hanya saja yang kurang adalah mengajinya, padahal lumayan ya... kalau selama Ramadhan bisa khatam walau hanya  Juz'amma. Mudah-mudahan tahun depan bisa tambah dengan mengaji ya, kakak Farras...

Tinggal beberapa hari lagi nih Kakak Farras kita Lebaran. Tetap semangat ya... tetap konsisten, tetap Istiqomah. Cemungud ea ^-^ (keluar deh... alaynya, padahal bahasa alay taunya cuma itu hehehe...)

Wednesday, July 24, 2013

Qunut Bulan Ramadhan

gambar dari sini :  www.gambargratis.com

Alhamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.

Sudah setengah perjalanan kita di bulan Ramadhna ini. Semoga setengah perjalanan lagi kita dimudahkan dalam menjalankan ibadah puasanya. Biasanya jika pertengahan bulan Ramadhan, pada saat kita melaksanan sholat Tarawih, ada tambahan do'a di dalam sholatnya yaitu do'a Qunut. Do'a Qunutnya seperti do'a Qunut yang biasa kita baca ketika sholat Subuh.
Seperti Hadist riwayat berikut :
Disebutkan oleh Al-Tirmidzi, bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengajari Al-Hasan Radhiyallahu 'Anhu do'a dalam qunut. Dan diriwayarkan pula oleh Al-Tirmidzi dan Ahmad serta yang lainnya, Al-Hasan bin Ali Radhiyallahu 'Anhuma berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengajariku beberapa kalimat yang aku baca dalam qunut witir:

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ إِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

“Ya Allah berilah aku petunjuk bersama orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku keafiatan bersama orang-orang yang telah Engkau beri keafiatan. Lindungi aku bersama orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berkahilah aku dalam apa yang Engkau telah berikan kepadaku. Selamatkanlah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menetapkannya dan tidak lah Engkau dikenai ketetapan itu. Sesungguhnya tidak akan terhina orang yang Engkau cintai. Maha suci dan Mahatinggi Engkau, Wahai Rabb kami.” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, Al-Nasai, dan Ibnu Majah. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’, no. 426) 

Selain bacaan/do'a Qunut yang dikerjakan pada saat sholat Tarawih di pertengahan bulan Ramadhan, ada sebuah tradisi, entah tradisi dari mana dan kapan dimulainya tradisi ini, saya tidak tahu. Tapi yang jelas, di daerah saya (entah jika di daerah yang lain), pada hari ke 15 di bulan Ramadhan, kami bisa sedikit makan enak :) Makan enak disini adalah, biasanya ibu-ibu di rumah memasak ketupat disertai dengan lauk-pauk yang menggungah selera. Ada opor ayam, sambal goreng kentang, kulit tangkil, mie goreng, ikan Bandeng/Mujaer goreng, acar mentimun, pokoknya lengkap dan komplit deh... :) Sehingga ketika berbuka puasa dan sahur, kami bisa makan enak dengan ketupat beserta teman-temannya ini. Dan biasanya, ketupat dan lauk pauknya ini dibawa ke Masjid/Musholla untuk 'ngeriung', berkumpul dan memanjatkan doa pada Allah SWT. Setelah itu, ketupat dan lauk-pauknya tersebut dibagikan kepada yang ikut 'ngeriung'. Seru juga sih acara seperti ini. Kalau saya, senangnya karena bisa makan enak dengan lauk pauk yang banyak hehehehe.... #dasarmaruk#

Maka tak heran, jika pada hari ke 15 di bulan Ramadhan, banyak sekali pedagang kulit ketupat bermunculan. Kalau dulu... ibu saya suka beli kulit janurnya untuk dibikin anyaman ketupat, tapi kalo sekarang sudah banyak yang menjual kulit/sarung ketupatnya, sehingga tidak usah repot-repot lagi membuat kulit ketupat dari daun janur. Dulu saya pernah belajar ke ibu saya bagaimana cara membuat kulit ketupat dari janur ini, tapi gak bisa-bisa, mungkin gak bakat kali ya.. #ngeles# :) Sekarang enak, sudah dimudahkan, asal punya uang lebih, karena harga kulit ketupat yang sudah jadi dengan yang belum jadi, tentu berbeda.

Di setiap daerah, pasti memiliki keunikan tersendiri pada saat bulan Ramadhan tiba. Begitu juga dengan daerah dimana saya tinggal, Serang - Banten. Keunikan-keunikan ini menjadi salah satu hal yang menjadikan sesuatu yang tak akan pernah dilupakan, bahkan akan selalu dirindukan.

Tuesday, July 23, 2013

Dua Minggu Berpuasa

Mau berangkat Tarawih :)

Tak terasa kita sudah memasuki akhir dari minggu kedua di bulan Ramadhan ini, bulan penuh berkah dan ampunan ini. Sudah dua minggu pula puasa Farras masih berjalan lancar dan aman. Belum batal (semoga sampai akhir Ramadhan tidak batal, semoga masih diberi kelancaran dan kesehatan dalam menjalankan ibadah puasanya). Semoga minggu-minggu berikutnya masih seperti itu. Aamiin.


Sholat lima waktunya dan sholat Tarawihnya pun belum 'bolong', Alhamdulillah Ya Allah, Kau berikan kami anak yang tidak rewel dalam menjalankan ibadah puasanya. Rasa syukur dan terima kasih kami panjatkan setinggi-tingginya padaMu Ya Allah. Takjub, bahagia dan bangga, itu yang saya rasakan pada Farras. Saya tidak menyangka Farras akan se 'hebat' ini dalam menjalankan ibadah puasanya. Pun dalam memilih makanan/minuman untuk berbuka, tidak ada pesanan/keinginan  yang ingin Farras makan/minum pada saat berbuka puasa. Apapun yang tersaji di meja, Farras makan, dan makannya pun tidak seperti orang yang sedang 'lapar'. Biasa saja... layaknya sedang makan/minum seperti hari-hari biasa, hari-hari di luar bulan Ramadhan.

Melihat Farras dalam menjalankan ibadah puasanya, saya jadi berkaca pada diri sendiri. Dulu... waktu saya seumuran Farras, saya paling rewel dalam hal berpuasa. Sebentar-sebentar merengek pada Mama saya, sebentar-sebentar menangis minta buka. Sholat pun tidak serajin Farras. Kalau di rumah ada yang sedang tidak berpuasa, dan saya memergoki orang itu sedang makan, pasti saya minta buka puasa. Duuhh... pokoknya jauh berbeda deh dengan Farras. Makanya saya terheran-heran melihat Farras berpuasa. Adiknya sedang makan makanan kesukaan Farras disebelahnya pun Farras tidak tergiur.  Senang banget sih, puasa tidak direcoki oleh rengekan anak minta buka, bahagia sekali malah.

Bedanya di dua minggu  Farras berpuasa dengan yang seminggu Farras berpuasa adalah kalau sholat, pasti pengen jadi Imam. Boleh mungkin ya, kalau anak kecil jadi Imam? Kalau pun sedang tidak berjamaah di rumah (sholat sendiri), bacaan sholat Farras dikencangkan, layaknya Imam yang sedang mengImami sholat berjamaah. 

Suatu kali saya berkata pada Farras, "Kakak... kalo sholat Dzuhur dan Ashar berjamaah, Imamnya tidak mengencangkan suaranya."
Langsung Farras menjawab, "Iya Bu, waktu itu pernah Farras sholat Dzuhur di Masjid, Farras mikir kok Imamnya gak baca-baca Al Fatihah dan surat sih... eh... tau-tau udah ruku aja... Farrasnya kan belum baca apa-apa, oh.. gak taunya bacaannya gak keras-keras."
Hehehehe... saya cuma bisa nyengir kuda ^-^
"Terus... tujuan Farras berpuasa apa?" Saya melanjutkan perbincangan (pengen tau juga apa jawaban Farras).
"Pengen dapet pahala dari Allah." Jawabnya.
Alhamdulillah.....

Momen Ramadhan


Mumpung masih dalam suasana Ramadhan, maka saya akan sejenak mengingat kembali Ramadhan sewaktu saya belum setua sebesar ini. Yang saya ingat betul adalah ketika sholat Tarawih. Mendatangi Masjid maupun Mushola ketika hendak sholat Tarawih adalah nuansa tersendiri buat saya. Dulu... saya sering menghabiskan puasa di rumah mbah (nenek) saya, dimana disitu ada Bibi (Tante) saya yang jika sholat Tarawih selalu berangkat bersama. Mulai dari sholat tarawih di Mushola Wanita di dekat rumah mbah saya, sampai sholat Tarawih di Masjid Agung Serang (kebetulan Masjid Agung Serang ini pun letaknya dekat dengan rumah mbah saya). Nuansa pada setiap Mushola/Masjid yang saya datangi untuk Tarawih, memang berbeda-beda. Senangnya ber Tarawih dan nuansa malam Ramadhan yang .... gimana gitu... (tak bisa diungkapkan dengan kata-kata), membuat saya merasa.... ada sesuatu di dalam hati, tapi apa ya... (lagi-lagi tak bisa diungkapkan dengan kata-kata). Tapi kalau sholat Tarawih di Masjid Agung tidak bisa khusyuk, karena di deretan wanita, banyak anak-anak kecil yang ikutan sholat tapi sambil bermain-main, ada juga yang mengobrol sehingga suara-suara itu mengalahkan suara Imam yang sedang mengImami sholat berjamaah.

Monday, July 22, 2013

Ramadhan Tanpa Apa


14 tahun sudah saya tidak merasakan kebersamaan Ramadhan bersama Apa (sebutan Ayah/Bapak) saya. Apa meninggal tahun 1999 pada bulan Sya'ban, bulan sebelum Ramadhan, jadi Apa tidak bisa ikut merasakan Ramadhan tahun 1999. Masih terbayang jelas, ketika di bulan Sya'ban itu Apa masuk rumah sakit selama 10 hari dan tidak tertolong lagi. Membayangkan dan mengingatnya lagi, membuat mata saya basah. Belum sempat saya mengucapkan maaf dan terima kasih saya pada Apa, Allah memanggilnya. Semoga semua amal ibadah Apa diterima di sisi Allah SWT. Dan Apa mendapatkan tempat terbaik di sisi Nya. Aamiin Ya Allah, Aamiin.

Sunday, July 21, 2013

Ramadhan Tahun Ini

Banyak sekali keistimewaan bulan Ramadhan, diantaranya adalah Allah menjanjikan pahala yang berlipat-lipat bagi orang yang menjalankan ibadah puasa, sebagaimana hadist berikut :

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ بعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى مَا شَاءَ اللهُ يقُولَ اللَّهُ تَعَالَى: إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِى، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ، وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ عِنْدَ اللهِ أَطْيَبُ مِنْ 
رِيحِ الْمِسْكِ

Setiap amalan anak Adam dilipatgandakan pahalanya sebanyak 10 sampai 700 kali lipat sesuai yang dikehendaki oleh Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman: kecuali puasa maka sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Seseorang dia meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya karena Aku. Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan: gembira ketika berbuka dan gembira ketika bertemu dengan Rabbnya. Dan bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah adalah lebih harum dari bau minyak wangi misik. (HR. Ibnu Majah, dishahihkan Asy Syaikh Al Albani).

Subhanallah... sungguh Allah Maha Pemurah.

Thursday, July 18, 2013

Sogok - Menyogok


Saya kepengen posting tentang sogok menyogok pada saat penerimaan murid baru di sekolah, tapi kok susah banget ya, nuangin dalam tulisan. Ide sih sudah lama bersemayam dalam ubun-ubun kepala ini, tapi menuliskannya itu lho, kok susaaaah ya...

Wednesday, July 17, 2013

Seminggu Berpuasa

( Di foto tanggal 10 Juli 2013 Jam 15.30, masih ceria dan semangat  ^-^ )

Alhamdulillah, sudah seminggu kita berpuasa, semoga tak ada halangan dan rintangan dalam menghadapi minggu-minggu ke depan dalam berpuasa hingga sampai pada Hari Kemenangan, Idul Fitri. Aamiin. 
Pun sudah seminggu pula Farras menjalankan ibadah puasa pertamanya di bulan Ramadhan tahun ini. Dan Alhamdulillah lagi, ibadah puasa Farras lancar layaknya jalan tol, walaupun terbilang ini adalah tahun pertama Farras berpuasa di bulan Ramadhan. Mungin karena Farras sudah mengerti apa itu puasa, bagaimana itu puasa, dan apa saja yang harus dilakukan ketika kita berpuasa. Tak ada rengekan yang berarti dalam menjalankan ibadah puasanya, bahkan dikala adiknya sedang makan ataupun minum dan Farras melihat, Farras tak bergeming, tetap kuat dalam berpuasa, tak tergoda. Juga dalam menjalankan ibadah yang lainnya, seperti sholat lima waktu dan sholat Tarawih, tidak pernah ketinggalan. Syukur yang amat dalam kehadirat Allah SWT, selama seminggu Farras berpuasa, tidak pernah bolong sholat lima waktunya, dan juga tidak susah untuk diingatkan untuk sholat.

Hari Senin tanggal 15 Juli 2013 malam, setelah berbuka puasa dan sholat Maghrib, hujan turun sangat deras, diiringi suara halilintar yang keras dan angin kencang, rumah mertua saya kebanjiran (kami sedang tidur di rumah mertua). Air masuk ke dalam tiap ruangan yang ada di dalam rumah. Setelah hujan reda, kami pun mulai bersih-bersih dari air yang masuk ke dalam rumah. Otomatis kami tidak ada yang sholat Tarawih di Masjid. Biasanya Farras sholat Tarawih di Masjid bareng ayahnya, kali ini tidak. Setelah kami selesai bersih-bersih, Farras disuruh ayahnya untuk mencuci badan, wudhu langsung sholat Isya. Farras nurut. Sholat Isyanya diatas tempat tidur, karena lantainya masih basah. Tak kami kira, setelah sholat Isya, Farras langsung sholat Tarawih, tanpa panduan. Mungkin karena sudah seminggu ini Farras ikut sholat Tarawaih, jadi Farras merasa sudah bisa untuk sholat Tarawih sendiri, begitu juga dengan sholat Witirnya. Jadi terharu :)
Hanya saja, mengajinya belum setiap hari.

Ketika akan memulai puasa Ramadhan tahun ini, saya dan suami agak was-was, khawatir Farras tidak bisa bangun untuk sahur, tapi ternyata, hampir tiap hari Farras yang membangunkan kami  sahur, dengan semangat pula ^-^. Dan kami pun tidak menyangka Farras akan kuat dalam menjalankan puasanya. Makanya ketika Farras akan mulai puasa, kami memberi semangat berupa reward, yaitu jika Farras puasanya full sampai Maghrib, maka rewardnya adalah Farras memperoleh uang Rp. 10.000,- setiap harinya. Tapi jika puasanya hanya setengah hari, rewardnya hanya uang sebesar Rp. 5.000,- setiap harinya.

Suatu hari Farras bilang ke saya : "Ibu.. kata Ayah, Farras puasanya gak boleh batal, kalo gitu, udah aja uangnya langsung kasih ke Farras tiga ratus ribu, jangan nyicil sehari sepuluh ribu."
Alamak Farras.. Farras, itu sih namanya minta persekot dong... hehehehe...

Monday, July 08, 2013

Di Usia Senja

“Ibu masih terlihat sehat dan segar, walaupun usia Ibu sudah tidak muda lagi. Jarang saya melihat Ibu sakit, jarang pula saya melihat Ibu marah. Apa rahasianya, Bu?” Tanya saya pada Ibu suatu ketika.

“Selalu berfikiran positif, jangan pernah mengeluh, selalu bersyukur, rajin puasa sunah, rajin Sholat Tahajud, Sholat Dhuha jangan dilupakan. InsyaAllah, diberikan umur yang berkah, selalu sehat jasmani dan rohani.” Jawab Ibu.